Selasa, 29 Mei 2012

Seniman dan Jawara Betawi Siap Menangkan Hidayat Didik


Hari Sabtu, 5 Mei 2012, Relawan Hidayat mengadakan acara Malam Budaya Betawibertempat di Jl Kelapa Dua, Kebon Jeruk Jakarta Barat. Selain menghadirkan Bang Hidayat, acara ini juga menghadirkan tokoh budaya dan para jawara Betawi. Acara dibuka dengan cara khas Betawi yakni berbalas pantun dan adu kebolehan silat.
Pada kesempatan ini Bang Hidayat menyampaikan komitmennya untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Betawi dengan cara : mendirikan pusat kebudayan Betawi, menjadikan silat Betawi sebagai kegiatan ekstra kurikuler di sekolah-sekolah di DKI, dan mendirikan masjid raya provinsi DKI Jakarta dengan arsitektur Betawi, dan menghadirkan kuliner Betawi dalam jamuan-jamuan resmi pemprov DKI. Bang Hidayat juga berkomitmen untuk menghijaukan Jakarta dengan pohon buah-buahan sehingga tempat-tempat di DKI yang dinamai dengan nama pohon atau buah-buahan (seperti : Kampung Rambutan, Gandaria, Duren Tiga, Kemang, Mangga Besar, Kampung Dukuh, dll) dapat kembali pada ciri khasnya.

Komitmen Bang Hidayat ini mendapat apresiasi dari para tokoh Betawi yang hadir di tempat itu dan menjadikan tekad mereka makin bulat untuk memenangkan Bang Hidayat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tercatat tokoh-tokoh Betawi serta jawara dan ulama yang memberikan dukungan untuk Bang Hidayat adalah :
  1. H. Abudin Hasbi (ulama dan tokoh Kelapa Dua, Kebon Jeruk)
  2. H. Zakaria (sesepuh, pendekar Mustika Kwitang)
  3. Ust. Muslani (tokoh Petamburan)
  4. Bang Tirta (guru gerak stroom Petamburan)
  5. Suwarjo (Pendekar tapak suci Muhammadiyah Kemayoran)
  6. Agus Yani (pendekar Pager Banten, Kota Bambu)
  7. Bang Rasidin (pendekar Suci Hati, Kota Bambu)
  8. Anasrullah (pimpinan ISBAT/Ikatan Seni Betawi Anak Tanah Abang)
  9. Bang Yusuf Sikembar (pendekar Cingkrik Meruya)
  10. Bang Jaya (guru besar cingkrik Kong Hayat, Rawa Belong)
  11. Bang Ruslih (tokoh pemuda masjid, Tebet)
  12. Bang Zulbahtiar (cucu dan penerus tokoh silat legendaris Tenabang "Babeh Ali Sabeni ")
  13. H. Satiri (tokoh masyarakat Kebon Jeruk)
  14. Ust Suherman Muchtar (Pimpinan Kelp Seni Hadroh "Al Israq", Kebon Jeruk)
  15. Ust Rahmat Romdhoni (tokoh masy. Srengseng, Kembangan)
  16. H. Nur Ali Akbar (tokoh/ pendekar  gerak rasa Sanalika, Rawa Belong)
  17. Bang Aselih (kepala keamanan Ps. kembang, Rawa Belong)
  18. Bang Marhali (pendekar cingkrik Rawa Belong)
  19. Bang Asmat (tokoh masy. Kedoya)
  20. Bang Syafi'i (tokoh masy. Kedoya
Selain para tokoh tersebut, turut menyampaikan dukungan para tokoh majelis ta'lim di sekitar kebon jeruk, srengseng, kembangang , kedoya, dan sekitarnya.
Acara ditutup dengan menghadirkan kesenian wayang golek Betawi dengan lakon "Bang Jampang Menggugat" dengan dalang Bang Tizar Purbaya.
AYO Beresin Jakarta

Selasa, 15 Mei 2012

Jika Terpilih Sebagai Gubernur DKI : Hidayat Akan Tambah Anggaran Kesehatan 100%

Jakarta - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid (HNW) bertekad untuk meningkatkan anggaran kesehatan sebesar 100% untuk program kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin (JPK-Gakin) dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Jika HNW terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, maka anggaran JPK-Gakin dan SKTM yang saat ini dialokasikan dalam APBD sebesar Rp600 miliar, akan meningkat menjadi Rp1,2 triliun. "Itu sudah menjadi komitmen kami bila terpilih nanti," tandas mantan Presiden PKS itu dalam debat kesehatan di FK UI, Senin (14/5/2012).

Tak hanya itu, HNH juga akan meningkatkan anggaran promosi kesehatan dalam APBD DKI dari semula sebesar Rp150 miliar menjadi Rp300 miliar. Menurut dia, kegiatan promosi kesehatan merupakan langkah penting dalam pencegahan penyakit bagi warga dan untuk mengetahui kemana warga harus berobat terlebih dahulu secara berjenjang.

"Selama ini, tindakan sosialisasi dan promosi kesehatan merupakan kegiatan atau program yang terpinggirkan. Program ini menjadi bagian terakhir dalam peningkatan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Padahal, sosialisasi dan promosi kesehatan sangat penting peranannya bagi penurunan jumlah orang sakit di Jakarta," ujarnya.

Untuk sosialisasi dan promosi kesehatan, Hidayat merencanakan akan mengajak seluruh kampus yang memiliki fakultas kedokteran untuk bekerja sama menyampaikan pola hidup sehat, pencegahan penyakit kritis dan bagaimana berobat yang benar.

"Memang kesehatan tanggung jawab DKI 1. Tetapi dalam pelaksanaannya gubernur tidak perlu menjadi one man show. Tetapi bentuk tim kerja besar di bawah komando gubernur. Tim kerja itu mulai dari wali kota, lurah, camat, rt, rw dan seluruh fakultas kedokteran untuk melayani kesehatan warga Jakarta. Maka, pelayanan kesehatan Jakarta akan menjadi barometer bagi daerah lain," tuturnya.

Minggu, 13 Mei 2012

Hidayat Hadiri Dzikir dan Tabligh Akbar Majelis Rasulullah SAW


Jakarta – Hidayat Nurwahid kembali hadiri dzikir dan tabligh akbar yang digelar oleh Majelis Rasulullah SAW bertempat di Lapangan Monas malam ini (7/5/2012). Acara ini dihadiri Pemimpin dunia Majelis Rasulullah dari Yaman, Al-Musnid Al-’Allamah Al-Habib Umar bin Hafizh.
Jama’ah yang datang menghadiri pun datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yang menjadi jama’ah. Acara ini pun dapat dilihat secara live streaming di situs resmi www.majelisrasulullah.org yang diakses oleh jama’ah Majelis Rasulullah di seluruh dunia.
“Acara ini dihadiri oleh saudara-saudara kami dari Lombok, Banjarmasin, Jawa Timur, Sukabumi, Sumedang, Bogor, Jakarta, Banten, dan yang lainnya. Kami perkirakan jama’ah yang hadir sekarang lebih dari 200 ribu orang. Acara ini juga bisa dilihat oleh jama’ah kami di seluruh dunia melalui situs resmi kami,” papar Aris salah satu panitia yang sedang mengatur duduk para jama’ah.
Terpantau jama’ah masih terus berdatangan sementara yang sudah datang telah memadati lapangan Monas. Terlihat di antara para habaib yang berada di panggung seluas 150 meter persegi itu, calon gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid.
Joko, seorang jama’ah yang datang dari Cilincing Jakut, mengatakan bangga atas kedatangan Hidayat, “saya bangga ada seorang tokoh nasional seperti Kyai Hidayat Nurwahid hadir dalam acara tabligh akbar lesehan seperti ini. Memang beliau dekat dengan Majelis Rasulullah sejak beliau masih jadi Ketua MPR. Beliau juga ulama besar lulusan Madinah yang sering bertemu Guru Besar kami Habib Umar bin Hafizh yang dari Yaman,” ungkapnya.
Senada dengan Joko, seorang jama’ah yang datang dari Kebon Jeruk Jakbar, Lutfi yang mendoakan Hidayat jadi gubernur DKI Jakarta, “dia itu calon gubernur kan Bang? Saya takjub, dia satu-satunya calon gubernur yang hadir di sini. Saya doakan supaya Pak Hidayat jadi gubernur deh Bang,” tegas Lutfi.
Habib Munzir Al-Musawwa sebagai pimpinan Majelis Rasulullah SAW di Indonesia kemudian mempersilahkan yang berada di panggung memberikan sambutan satu persatu. Di tengah acara kemudian datang Fauzi Bowo ke atas panggung, namun tidak menghentikan sambutan Habib Abdullah Juned dengan bahasa arabnya.

Kamis, 10 Mei 2012

Anto Baret Dukung Hidayat-Didik Pimpin Jakarta


Siapa yang tidak kenal Anto Baret, Seniman pendiri Kelompok Penyanyi Jalanan atau KPJ yang memiliki jaringan pengamen di pelosok Ibu Kota, telah menentukan sikap politiknya, yakni memberikan dukungan kepada pasangan Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini pada Pilkada DKI Jakarta 2012.


Koordinator Relawan Hidayat, Dr Zulkieflimansyah di Jakarta, Senin (23/4/2012), menjelaskan pihaknya bersyukur karena pendukung Hidayat tidak hanya dari PKS.



"Tampilnya pasangan Hidayat-Didik jelas meningkatkan kualitas demokrasi di Jakarta karena juga memperluas partisipasi warga pinggiran," katanya.



Menurut Anto Baret, Jakarta butuh pemimpin jujur dan berani, dan tidak tergantung tekanan para pemodal atau preman. 



"Sifat itu ada pada Hidayat Nur Wahid, tokoh muda yang telah terbukti mampu memimpin sebagai Ketua MPR. MPR yang melantik Presiden, kan?" kata Anto spontan di tengah kemeriahan acara Tasyakur Relawan Hidayat di Warung Apresiasi Bulungan, Jakarta, Minggu (22/4/2012) malam.



Anto tampil bersama band KPJ senior menyanyikan lagu "Negeri Linglung" dan "Banjir Lumpur", khusus sebagai hadiah ulang tahun Hidayat Nur Wahid 8 April 1960 dan pencalonannya sebagai Gubernur DKI  untuk periode 2012-2017. 



"Sebenarnya ada kandidat lain yang pernah datang mau mampir ke sini, tapi saya lebih sreg dengan Hidayat. Sejak dulu dia dukung eksistensi seniman jalanan," kata Anto yang mengubah lokasi pembuangan sampah 30 tahun lalu, jadi pusat kreasi dan wirausaha kaum pinggiran.



Selain Anto KPJ, tampil juga Mang Ane dan grup Mandi Lima Kali yang berbasis di Kalimalang. 



Grup pengamen jalanan itu berduet bersama Jhon Dayat, penggubah lagu "Ayo Beresin Jakarta" yang semakin populer di media sosial Youtube. 



"Saya gubah lagu khusus untuk Bang Hidayat, karena dia cocok, jujur pantang khianat, susah senang bersama rakyat. Rumah Hidayat kemarin kebanjiran. Coba, mana ada Cagub lain yang pernah merasakan derita rakyat kebanjiran?" kata Jhon, seniman penyanyi penerus gaya Gombloh.



Mang Ane dan kaum pengamen Ibu Kota siap memopulerkan lagu "Ayo Beresin Jakarta" ke gang-gang dan angkutan kota.



"Tapi, kami berusaha santun dan tidak memaksa. Kami berkarya, bukan mengemis atau merampok. Itu yang kami lihat dari sosok Hidayat," kata Mang Ane yang pernah mendapat penghargaan karena sukses membina anak-anak jalanan di sekitar Banjir Kanal Timur, agar beralih profesi menjadi seniman produktif.



Menurut Zulkieflimansyah, pendukung Hidayat datang dari beragam lapisan. Antara lain Jaringan Silaturahim Sahabat Pendekar (Tanah Abang), Himpunan Masyarakat Cakung, Kampung Petugas Pemungut Sampah (Setiabudi), Tokoh Karang Taruna Koja, Korlap FPI Cilincing-Tanjung Priuk, Klub Sepeda Ontel Oranye (Kemayoran), pengurus RT di Jelambar, dan kampung kumuh di Grogol Petampuran. Kemudian, The Jak Mania, Klub Sepakbola Joglo.



"Laskar Orange dari kalangan muda sampai Paguyuban Mantan Bandar Togel yang Tobat di Mampang serta Perhimpunan Mantan Orang Gila yang sudah waras ikut gabung. Mereka komunitas yamg berserakan dan terpinggirkan. Sekarang menginginkan perubahan," kata Parasto, koordinator penggalangan komunitas marjinal.



Ia mengatakan, pendukung Hidayat juga dari PAN karena simpati dengan Didik Rachbini, termasuk warga non-partai yang selama ini apolitis atau Golput. 



"Di samping itu, PKS juga semakin solid. Tokoh senior semisal Suripto dan Abu Ridha bisa berbaur dengan mantan Ketua BEM dan para aktivis yang kini jadi eksekutif dan profesional muda," demikian Zulkieflimansyah.[kompas]

Senin, 07 Mei 2012

HNW Ajak Warga Jakarta Bantu Benahi Kemacetan Ibu Kota

JAKARTA - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid berjanji akan memperbaiki kemacetan Jakarta dan meminta partisipasi warga untuk merealisasikan programnya menata lbu Kota.
Hidayat menerangkan kerugian yang diakibatkan oleh macet di Jakarta mencapai Rp43 triliun per tahun. Oleh karena itu, masalah ini tidak hanya bisa diselesaikan Gubernur.

"Masyarakat pun harus ikut menyelesaikan kemacetan," ungkap Hidayat saat ditemui wartawan di Sarinah, Jakarta, Minggu (29/4/2012).

Diakuinya untuk mengatasi macet adalah dengan memperbanyak angkutan massal yang nyaman, seperti KRL eksekutif. Dengan demikian warga yang tinggal di daerah penyangga, seperti Depok, Tangerang dan Bogor dapat memarkir mobilnya di stasiun.

"KRL dipastikan nyaman, dan akan kerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor untuk membuat proyek ini, sehingga kemacetan akan berkurang," terangnya.

Selain itu, perlu juga dibangun park and ride, yang merupakan sebuah sarana lahan parkir kendaraan sebelum masuk ke Jakarta, dan difasilitasi dengan akses Trans Jakarta.

Pasangan Didik J Rachbini ini menambahkan lamanya waktu tunggu Trans Jakarta sangat menyusahkan warga. Untuk itu, rencananya dia akan menambah unit bus dua kali lipat dari yang ada saat ini.

"Kualitas akan ditingkatkan, koridor busway akan ditambah dan kereta api diberikan 940 rangkaian, di mana saat baru ditambah 20 KRL," pungkasnya.

Alasan Warga Solo Lebih Pilih Hidayat daripada Jokowi

JAKARTA - Paguyuban Masyarakat Solo Raya dan Yogyakarta lebih kepincut dengan sosok bakal calon gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid, ketimbang Joko Widodo yang notabene Wali Kota Solo.

"Kalau Pak Jokowi belum ketahuan bisa memimpin Jakarta atau tidak. Tapi kalau pak Hidayat sudah menjadi Presiden PKS sebanyak dua kali dan menjadi Ketua MPR,” ujar Kepala Paguyuban Masyarakat Solo Raya dan Yogyakarta, Sahiran, di Jakarta, Minggu (6/5/2012).

Karena itulah, mereka yakin kalau pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 8 April 1960 itu bakal mampu memimpin Jakarta.

Sahiran yang juga Ketua Paguyuban Ikatan Keluarga Sejahtera (IKS) ini menegaskan, dirinya dan seluruh warga Solo Raya dan Yogya di Jakarta, berkomitmen untuk mengubah Ibu Kota menjadi lebih baik.

Sosok Hidayat, menurutnya, memiliki jiwa yang nasionalisme yang tinggi, di samping taat beragama dan bersih dari korupsi. Sahiran pun berharap Hidayat mampu memimpin Jakarta dan berhasil menghapus segala jenis korupsi dari jantung Indonensia ini.

"Kadang-kadang orang mengartikan nasional tapi enggak tahu arti nasionalis. Saya yakin beliau itu sangat nasional yang mampu untuk memberantas korupsi," ujarnya.

Hidayat-Didik Janji Tak akan Gusur Pedagang Kecil

JAKARTA – Pasangan bakal calon gubernur DKI Jakarta Hidayat Nurwahid-Didik J. Rachbini bertekad akan berpihak terhadap pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Pasangan yang diusung dari PKS ini berjanji tidak akan menggusur pedagang kecil.

"Kata kunci dari Federasi Organisasi Pedagang Pasar Indonesia (FOPPI) adalah adanya akses tempat dan itu perjuangannya berdarah-darah, makanya sangat perlu dipertahankan. Saya bersama Bang Hidayat menegaskan para pedagang pasar tidak akan pernah ada yang digusur," tegas Didik diiringi tepuk tangan para pedagang, Senin (1/5/2012) malam.

Pada kesempatan itu, Hidayat juga menyampaikan visi-misinya terhadap pedagang pasar, dengan tetap menghadirkan Jakarta yang sejahtera untuk semua.

“Tidak mungkin Jakarta ini hanya milik pengusaha besar, karena tanpa ada pedagang kecil, tidak mungkin ada pengusaha besar," jelas Hidayat.

Penasihat FOPPI, Salahuddin Wahid, yang akrab disapa Gus Sholah, mendukung sepenuhnya program pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

"Saya yakin kedua orang ini punya visi yang kuat soal pedagang pasar. Terutama Pak Didik, seorang ekonom yang tentu mengerti bagaimana cara meningkatkan kehidupan ekonomi pedagang pasar," ujar Gus Sholah, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

Hadir dalam dialog tersebut, sejumlah perwakilan pedagang, seperti pedagang pasar malam, ekspedagang pasar Barito, pedagang Pasar Induk Kramat Jati, dan sejumlah perwakilan pedagang lainnya.

"Saya sih hanya berharap bahwa pedagang kecil tetap dapat tempat di Jakarta. Apalagi seperti saya yang berkeliling. Yang menetap saja ada yang digusur dan tidak ada solusinya," ungkap Ibnu Rizki, koordinator pedagang pasar malam Jakarta.

Kepada para pedagang, pasangan Hidayat-Didik juga berkomitmen untuk menyediakan akses bagi pedagang kecil di pasar setiap kecamatan.

Selasa, 01 Mei 2012

Karavan Senja


Terkenanglah darah itu, mereka yang telah pergi
Terdengarkah suara itu, Panggilan yang memanggil
(Demi Alloh dan para RosulNya)
Terjaga dari segala kekufuran

Untuk mereka yang telah pergi, mereka yang telah memberikan segalanya bagi ummat ini

Peluru di depan setiap sisi barisan
Dapati harapan nyawa tak tersisa
Kota tua di setiap kebisuan deru debu
Menapaki jejak para tentara jahiliah
Terhampar di atas kenangan strategi qabal
Di atas sehelai sorban tak di kenal
Perang parang bersarang di antara peperangan panjang
Kesturi pewaris bunga-bunga Surga yang tak akan hilang
Berjuta mayat tak bersalah, anak-anak tak berdosa
Di antara hijab yang menjadi saksi kepergian para Syuhada
Altilery dari ahklak Robbani
Sejenak jingaku terpaku tak tersentuh habis batas-batas Neraka
Bocah-bocah yang menangis menatap hampa, tak tahu lagi di mana ayah dan ibu mereka
Bangkitlah singa-singa Islamku ! pikirkanlah tungganan mu sahabat
Karavan Surga telah menunggu kita
Panggilan hijrah dari sebaik-baiknya langkah
Jihad tidak dengan negosiasi
Jihad tidak dengan perundingan damai, tidak juga dengan dialog
Jihad adalah sebaik-baiknya perlawanan
Membakar peluru historis
Dari Hasan Al-Banna hingga Syekh Abdullah Azzam
Ikhwanul Muslimin hingga Al-Qaeda
Lihatlah negeri di mana saudara-saudara kita terjajah
Karena ku tak salahkan musuh yang datang dengan persiapan dan kekuatan yang matang, tetapi ketika mereka ada untuk menindas Islam, maka jalan kita adalah berJIHAD dan BANGKIT untuk tetap terjaga di jalan Alloh

Ya Alloh kuatkanlah hamba-Mu

Iringi setiap angin yang hembuskan kematian
Kini saatnya merapatkan barisan
Berdiri tegak patahkan gejolak kekufuran
Prioritas ibadah adalah pondasi utama
Pengetahhuan menjadi bekal amunisi
Ukhuwah adalah kekuatan, berdiri dari cermin Mukmin sejati
Pujangga penerus amanah Rosullulloh saw
Membakar batas air raksa jahilliah
Suatu ketika Islam berkibar dari kejayaan Robbani

Penyempurna warisan perjuangan Anbbiya
Rahmatan lill’alamin dari kekhalifahan Islamiyah
Intifadhah hingga akhir sejarah
Jenin, Gaza, Serbia, Checnya, Kasmir, Malaysia
Yerussalem, Irak, Afghanistan, Phillipina, Thailand
Kosovo, Brosni hingga Sumeria
Poso, Ambon, Pakistan, Karbala, Nigeria
Jakarta, Mekkah, Perancis, Madinah
Jihad hingga seluruh tanah Islam di dunia !
Tak ada lagi waktu yang tersia-sia kan
Genderang perang telah berkibar
Hingga tidak ada tempat bagi Zionis Yahudi dan antek-anteknya
Mengenang setiap jiwa pendaulu kita
Dari Khalid bin Walid hingga Sallahudin Al-Ayyubi dan Abdul Aziz Ar-Rantisi
Hingga titik darah penghabisan
Amal ma’ruf nahi mungkar
Karena tidak ada yang sia-sia
Tidak akan ada yang sia-sia dalam membela Islam
Allahhuu Akbar !

Allohhh .. di sini ku menghadap-Mu
Allohhh .. restuilah harapanku
Bersatulah seluruh ummat Islam !

Terkenanglah darah itu, mereka yang telah pergi
Terdengarkah suara itu, Panggilan yang memanggil
(Demi Alloh dan para RosulNya)
Terjaga dari segala kekufuran...

htt

Hidayat Wakafkan Batik Ayo Beresin Jakarta


JAKARTA - Calon Gubernur, Hidayat Nur Wahid, menegaskan baju batik bertuliskan Ayo Beresin Jakarta tidak digunakan untuk menggalang dana dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012.
 
Hal ini disampaikan Hidayat, saat peluncuran batik Ayo Beresin Jakarta di Thamrin City, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2012). "Posisi kami meluncurkan batik ini, bukan untuk menjual, namun diwakafkan," ujar Hidayat.
 
Menurutnya, batik Ayo Beresin Jakarta akan digunakan untuk keberlanjutan perekonomian dan mensejahterahkan warga Jakarta. "Nantinya setelah diresmikan, masyarakat bebas untuk menjual kembali atau menjadikannya suvenir," tuturnya.
 
Nantinya, kata dia, jika ada masyarakat yang akan menginfakkan hasil penjualan baju untuk dana kampanye, tetap akan diterima. "Perlu diingat peraturan menerima sumbangan dari warga maksimal Rp50 juta dan perusahaan maksimal Rp350 juta," imbuhnya.
 
Pantauan Okezone, dalam peluncuran baju batik berwarna orange tersebut, Hidayat beserta pasangannya Didik sempat berbincang dengan pemilik toko yang menjual baju batik Ayo Beresin Jakarta dan membagikan batik kepada masyarakat.
 
Baju batik Ayo Beresin Jakarta ini dijual dengan harga Rp40 ribu. Bila Anda ingin mendapatkannya, bisa langsung datang ke toko Batik Pekalongan Umang, Thamrin City, lantai dasar blok C 11 No 5.

Muslim Tionghoa Dukung Hidayat - Didik


JAKARTA - Dukungan terhadap kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini terus mengalir. Kali ini dukungan hadir dari Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI)

Dukungan itu ditunjukkan dengan pertemuan Ketua PITI, Ali Karim Oeiy dengan Hidayat di Hidayat-Didik Center, Jalan Buncit Raya No 30, Jakarta, Senin (30/4/2012).

Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu, sebagai sahabat dekat, Ali menyampaikan dukungan dan saran yang membangun kepada Hidayat seandainya terpilih memimpin Jakarta.

"Saya bersahabat dengan Pak Hidayat kan sudah lama dan orang banyak tahu itu. Sebagai teman dekat, saya menyampaikan beberapa usulan demi kemajuan Jakarta," kata Ali dalam keterangan persnya kepada Okezone.

Hidayat dalam kaca pandang Ali, merupakan sosok yang sederhana. Menurutnya, Hidayat bukan tipe tokoh yang suka mengejar jabatan, apalagi kekuasaan.

"Saya sangat tahu, beliau ini bukanlah orang yang haus kekuasaan. Saya juga tahu beliau mencalonkan jadi gubernur dari media. Berarti beliau ini bukan orang yang haus kekuasaan. Beliau dicalonkan oleh teman-temannya di PKS jadi bukan mencalonkan diri," imbuhnya.

Sementara itu, Hidayat mengaku sangat berterima kasih atas saran dan kritik yang disampaikan Ali kepada dirinya terkait pencalonannya di Pilkada DKI Jakarta. Ali menyarankan agar Hidayat-Didik bersilaturrahmi dengan para mantan gubernur.

"Dalam pertemuan tadi saya merasa ide kami sejalan. Sebagai contoh beliau menginisiasi agar saya dan Pak Didik sowan ke para mantan gubernur DKI," ungkap Hidayat.

Hidayat menambahkan, rencana menemui mantan gubernur memang sudah terjadwal dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. "Kami sudah menghubungi Pak Suryadi Sudirdja, Pak Wiyogo, dan Bang Yos untuk bisa bersilaturahmi," cetusnya.

Hidayat juga mengungkapkan dalam pertemuan itu Ali memberikan ramuan untuk menjaga kebugaran tubuh, mengingat aktifitasnya yang semakin padat.
"Tadi saya diberi ramuan minuman untuk menjaga kebugaran tubuh. Nama ramuannya Safron yang merupakan asli dari Kasmir," tutupnya.

PKS Paling Kompak Mendukung CAGUB dan CAWAGUB-nya

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai sebagai partai politik paling kompak mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan maju pada Pemilukada DKI Jakarta.

“Konstituen partai pendukung paling solid mendukung kadernya dalam pemilihan gubernur adalah PKS,” kata Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) dalam konferensi persn di kantor Future Institute, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/5/2011).

Median mencatat, Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini didukung oleh 78,55 kader PKS. Lain halnya dengan Partai Golkar yang mengusung Alex Noerdin dan Nono Sampono. Alex-Nono hanya didukung oleh 6,13 persen suara.



Sisa suara Golkar sekira 52 persen ke kantong Foke-Nara. Begitu juga dengan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yang tidak bulat mendukung kadernya, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). PDI Perjuangan menyumbangkan 41,69 peren dan 35,36 persen sisanya mendukung Foke-Nara.

“Golkar saat awal pencalonan terjadi kompetisi. Yang tadinya kita ketahui Priya Ramdhani dan Tantowi Yahya mencalonkan, malah akhirnya Alex-Nono yang maju. Kesannya Golkar kedodoran,” ujarnya.